Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 02 Maret 2010

Peralatan Kedokteran Buatan Lokal

Paman saya terkena serangan stroke di Bukittinggi. Dia dirawat di rumah sakit di sana dan mendapat pertolongan, tetapi belum menjalani pemeriksaan CT Scan. Menurut dokter, pemeriksaan tersebut diperlukan untuk memperjelas kelainan yang diakibatkan stroke pada otak paman. Alat CT Scan di rumah sakit tersebut ternyata lama rusak sehingga direncanakan CT Scan untuk pasien dilakukan di Kota Padang.

Saya khawatir karena keadaan paman cukup serius. Kami khawatir penyakitnya akan bertambah berat, di samping juga perlu tambahan biaya. Latar belakang pendidikan saya adalah teknik. Saya menangkap ada keinginan kuat dari para dokter di Indonesia untuk mandiri dalam pelayanan kedokteran dan sudah tentu juga membuat sendiri alat kedokteran. Alat kedokteran memang semakin canggih. Namun, saya rasa itu bukan halangan bagi kita untuk berusaha membuat sendiri.

Apakah kita memang mempunyai keinginan yang kuat? Instansi mana yang akan menjadi penanggung jawab, apakah Kementerian Kesehatan atau Kementerian Perindustrian? Potensi yang ada di Indonesia hendaknya dapat dipadukan untuk mencapai tujuan tersebut?

Para dokter yang memerlukan alat mungkin harus berkomunikasi dengan teman-teman yang bergerak di bidang teknik dan elektromedik. Saya percaya kita mampu membuat monitor jantung, alat pengukur tekanan darah, stetoskop, inkubator bayi, bahkan jika perlu alat ultrasonografi dan CT Scan.

Saya pernah membaca bahwa ada teman di Universitas Gadjah Mada yang sudah membuat prototipe alat MRI. Nah kalau begitu yang kita perlukan adalah kepedulian untuk mandiri dan tekad untuk tidak bergantung kepada luar negeri. Selama ini untuk memperbaiki peralatan saja perlu waktu lama sehingga layanan masyarakat terhenti. Kita harus keluar dari keadaan ini. Jika kita mampu membeli, hendaknya juga kita mampu memelihara dan memperbaiki.

Saya mohon pertolongan dokter untuk menyampaikan kepada yang berwenang agar alat-alat kedokteran di daerah yang rusak dapat diperbaiki sehingga layanan kepada masyarakat tidak telantar. Kedua, saya ingin memperoleh pendapat dokter tentang kemungkinan kerja sama kalangan kedokteran dan teknik di Indonesia untuk memproduksi alat kedokteran dalam negeri.

M di B

Jawaban

Memang salah satu kebutuhan kita dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran adalah peralatan kedokteran yang memadai. Dokter mampu secara klinik mendiagnosis dan merencanakan terapi. Namun, pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium dan radiologi (termasuk CT Scan), akan menunjang ketepatan diagnosis.

Teknologi peralatan kedokteran cepat berkembang sehingga rumah sakit selalu ditawari alat kedokteran teknologi yang mutakhir. Namun, sudah tentu alat yang ada harus dipelihara dengan baik dan tetap digunakan selama masih dapat berfungsi baik. Kelemahan kita di rumah sakit, tenaga yang memelihara alat kedokteran kurang dan juga latar belakang pendidikan kurang sesuai. Dulu saya tahu banyak rumah sakit yang mempunyai bengkel yang mampu memperbaiki tempat tidur, kursi roda, inkubator bayi, bahkan juga alat-alat kedokteran.

Namun, sekarang amat sedikit rumah sakit yang mempunyai bengkel. Jika peralatan rumah sakit atau alat kedokteran rusak, biasanya dimintakan jasa pihak ketiga untuk memperbaiki. Acap kali produsen yang membuat alat menganjurkan membeli saja alat kedokteran baru ketimbang membetulkan alat rusak.

Jika kita membangun rumah sakit sekarang ini, biaya untuk membeli peralatan rumah sakit dan biaya alat kedokteran mungkin akan sama mahalnya. Alat kedokteran mempunyai umur pemakaian dan harus diperbarui jika umur pemakaian tersebut sudah dilalui. Saya memang pernah melihat di rumah sakit Hermanos di Havana, alat-alat kedokteran canggih yang cukup banyak tersebut dipelihara oleh sekelompok insinyur yang dilatih pada waktu pembelian alat.

Saya juga pernah menyaksikan di sebuah puskesmas di Havana, alat kedokteran yang sudah tua masih berfungsi dengan baik berkat pemeliharaan yang teratur. Kita lebih sering membeli dan kurang pandai memelihara. Membeli pun biasanya kita membeli barang impor.

Membuat sendiri

Saya memang percaya bahwa jika kita mau, kita dapat membuat banyak alat kedokteran sendiri. Jika kalangan kedokteran, kalangan teknik, dan pengusaha dapat duduk bersama membahas kebutuhan alat kedokteran, banyak alat kedokteran yang sebenarnya dapat diproduksi di dalam negeri. Pemerintah perlu mendorong agar rumah sakit pemerintah mengutamakan pembelian alat kedokteran produksi dalam negeri.

Kebutuhan rumah sakit amatlah banyak. Mulai dari tempat tidur, kursi roda, meja dorong pasien, peralatan laboratorium, peralatan radiologi, peralatan fisioterapi, sampai peralatan bedah. Sebagian alat tersebut sebenarnya sudah diproduksi di dalam negeri dan sebagian lagi perlu diproduksi di dalam negeri. Kita mungkin harus belajar dari China. Sekarang China tidak hanya memproduksi CT Scan dan MRI untuk kebutuhan masyarakatnya, namun juga sudah dapat mengekspornya.

Acap kali pertimbangan pragmatis harga yang lebih murah mengalahkan pertimbangan kemandirian. Kalau kita ingin bersaing dan menjadi bangsa yang mandiri, kita harus mulai membangun potensi dalam negeri kita. Pada masa-masa permulaan mungkin produksi dalam negeri lebih mahal, namun dengan berjalannya waktu, produksi dalam negeri akan semakin baik dan juga semakin murah. Pemerintah dan masyarakat perlu mendukung produksi dalam negeri ini. Semoga hal itu akan dapat terwujud dalam waktu yang tak terlalu lama.

Dr Samsuridjal Djauzi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar