Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 03 Maret 2010

Penyakit Langganan Para Pelancong

KOMPAS.com — Saat melancong ke berbagai kota atau negara, bukan cuma kesenangan yang didapat, melainkan juga penyakit. Hampir semua pelancong pernah merasakan sakit saat perjalanan. Survei terhadap 59.000 pelancong internasional menunjukkan bahwa pelancong wanita lebih sering mengalami gangguan perut, sedangkan pelancong pria lebih banyak mengalami demam dan penyakit menular seksual.

Dalam studi yang dilakukan oleh tim dari University of Zurich, Swiss, itu diketahui bahwa wanita lebih rentan terkena diare dan berbagai masalah pencernaan lain, flu, infeksi saluran kencing, serta reaksi sementara dari obat-obatan yang diminum untuk mencegah penyakit. Misalnya, obat pencegah malaria.

Adapun pelancong pria lebih sering terserang demam, termasuk infeksi yang dibawa oleh nyamuk dan ngengat serta vektor penularan lain, seperti malaria dan demam berdarah. Pria juga lebih sering menderita penyakit akibat ketinggian pegunungan (frostbite) dan penyakit menular seksual.

Untuk mencegah penyakit langganan tersebut, para peneliti menegaskan bahwa persiapan obat-obatan untuk perjalanan internasional adalah penting. Misalnya saja untuk pelancong wanita, mereka perlu memasukkan obat diare dalam koper mereka.

Dalam penelitian ini, para ahli mengumpulkan data dari 44 klinik medis di seluruh dunia, terutama yang sering menerima pasien pelancong atau kecelakaan, antara tahun 1997 dan 2007.

Pelancong wanita juga diketahui lebih aktif mencari pengobatan untuk diare, sembelit, dan penyakit perut lainnya. Bandingkan dengan pelancong pria. Hanya tiga persen dari mereka berobat karena terkena malaria atau penyakit demam lain yang ditularkan oleh nyamuk.

Alasan mengapa pria lebih sering terkena penyakit dari nyamuk masih belum jelas. Namun, para ahli berspekulasi bahwa nyamuk lebih tertarik pada kulit pria. Seperti diketahui, serangga tertarik pada keringat yang berlebih. Selain itu, keringat tersebut juga akan menghapus krim anti-nyamuk yang dioles.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar