Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 01 Maret 2010

Berhenti Fitnes Bisa Bikin Lebih Gemuk?

KOMPAS.com — Nutrisi, kesehatan, dan diet adalah topik hangat belakangan ini. Beragam tips dan nasihat tentang kesehatan bisa dengan mudahnya didapat. Namun nyatanya, tak semua yang Anda dengar itu benar. Cek dulu tips dan saran seputar diet dan kebugaran berikut.

Kalau berlatih fitnes, lalu berhenti, akan jadi 2 kali lebih gemuk?
Tidak. Otot dan lemak merupakan dua substansi yang berbeda. Namun, sering kali terjadi, ketika seseorang yang sangat berotot ketika ia berhenti berlatih, jadi banyak makan. Saat seseorang yang biasa melatih otot-ototnya berhenti berolahraga, ototnya akan mengecil sementara sel lemaknya meningkat. Awalnya, hal ini tidak akan berdampak banyak pada angka timbangan karena peningkatan lemak menggantikan massa otot yang mengecil. Namun, di akhirannya, ketika jumlah asupan tidak dikurangi, sementara tetap tidak berolahraga, maka angka di timbangan pun akan meningkat dan muncullah gumpalan-gumpalan lemak. Untuk memastikan hal ini tidak terjadi pada Anda, coba atur konsumsi Anda, seimbangkan antara otot dan lemak, tetaplah berolahraga.

Apakah diet yo-yo bisa merusak metabolisme?
Tak berpengaruh, sesering apa Anda menambah atau mengurangi bobot tubuh, metabolisme Anda tak akan terpengaruh. Namun, ketika bobot tubuh Anda bertambah, biasanya yang bertambah adalah lemak, bukan otot. Hal ini pada akhirnya akan berpengaruh pada metabolisme Anda, karena dari tiap kilo yang bertambah, otot akan membakar kalori, bukan lemak.

Untuk menjaga massa otot, disarankan untuk mengonsumsi protein daging. Namun untuk banyaknya, bisa dihitung dari berat tubuh. Caranya, dari bobot tubuh Anda dalam pon, pangkas 50 persen lalu konversikan dalam gram, sebanyak itulah bobot daging yang aman untuk Anda konsumsi. Misal, untuk orang yang beratnya 150 pon (sekitar 68 kg), bisa mengonsumsi daging sebanyak 75 gram. Selain menghitung asupan, jangan lupa untuk terus melatih kekuatan tubuh setidaknya 2-3 kali per minggu.

Apakah kopi bisa membuat dehidrasi?
Selama ini kita selalu diberi pengetahuan bahwa kopi bisa membuat tubuh kekurangan cairan. Namun, menurut Lawrence Armstrong, profesor di University of Connecticut, hal ini tidak benar. Dalam sebuah artikel komprehensif, Armstrong menemukan bahwa secara statistik, kopi tidak membuat dehidrasi. Malah, mereka yang meminum kopi secara reguler (1-4 cangkir per hari) lebih toleran terhadap efek ringan diuretik (membuang air kecil) ketimbang mereka yang jarang meminum kopi.

Apakah madu lebih baik ketimbang gula?
Tampaknya, semua pemanis akan memiliki dampak pada gigi, lingkar pinggang, dan kontrol gula darah. Namun, yang membuat madu lebih baik adalah karena madu merupakan agen antimikrobial yang baik, dan banyak studi mengatakan bahwa madu bisa menyembuhkan luka lebih cepat.

Berolahraga bisa bikin berat badan bertambah?
Nasihat salah ini sedikit banyak terinspirasi dari studi yang dilangsungkan oleh Dr Timothy Church pada tahun 2009. Kala itu, ia melansir hasil studi yang meneliti wanita postmenopause. Ditemukan, pada wanita yang rajin berolahraga tidak banyak kehilangan berat badan.

Para peneliti merangkum bahwa ini terjadi karena efek stimulasi dari latihan olahraga pada nafsu makan. Sebab, makin banyak kalori yang terbakar, makin banyak seseorang ingin makan. Jalan keluarnya adalah memperhatikan asupan makanan Anda. Secara saksama, perhatikan asupan Anda, namun jangan tinggalkan olahraga Anda. Olahraga bisa membantu membakar kalori, secara natural akan mengencangkan tubuh, dan memberi Anda mind set positif tentang asupan dan lebih cerdas memilah asupan yang masuk ke dalam tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar