Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 02 Maret 2010

Pandangan Dunia Medis Terhadap Xenotransplantasi

KOMPAS.com — Dari sudut pandang medis dan sains, sebenarnya ada tiga masalah utama yang dikhawatirkan terjadi dari praktik xenotransplantasi, yaitu reaksi penolakan, fungsi fisiologis organ transplantasi, dan risiko infeksi.

Sebagaimana diketahui, di kalangan para profesional medis, transplantasi organ dari sesama manusia masih bisa menimbulkan risiko penolakan organ oleh sistem imunitas penerima organ sehingga dikhawatirkan bila organ yang ditransplantasikan tidak berasal dari manusia, reaksi penolakan yang lebih kuat di tubuh penerima.

Penolakan sistem imun masih tetap menjadi tantangan besar pada xenotransplantasi. Masalah serius adalah spesies yang berbeda, antara manusia dan binatang. Namun, pada dasarnya semua sel mamalia memiliki penanda yang dapat mengenali sistem imun untuk mempertahankan diri dari serangan luar.

Dengan kemajuan teknologi kedokteran, beberapa ahli sedang mengembangkan transgenik hewan, terutama dari babi yang lebih baik dibandingkan dengan binatang lain karena menampilkan kode gen yang tidak berbeda jauh. Babi merupakan binatang donor yang paling menguntungkan dan memungkinkan karena bereproduksi secara cepat dan beranak banyak, organnya berukuran lebih kurang sama dengan manusia, mudah membuatnya dalam kondisi bebas patogen, rendahnya risiko membawa patogen yang menginfeksi manusia dan metabolisme babi yang mirip manusia. Selain itu, secara genetik dapat dimanipulasi untuk mengurangi risiko penolakan.

Pertanyaan juga diajukan mengenai fungsi organ yang ditransplantasikan apakah bisa menggantikan fungsi organ sebelumnya dengan baik? Hingga kini, belum ada studi yang memastikan mengenai toleransi fisiologis dan fungsi organ transplantasi ini.

Masalah terakhir yang dikhawatirkan adalah adanya risiko infeksi dari virus patogen yang tidak hanya berefek pada sang penerima transplantasi. Akan tetapi, penelitian mengenai risiko infeksi pada organ transplantasi juga sangat minim dan belum bisa dijadikan acuan.

dr Intan Airlina Febiliawanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar