Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 01 Maret 2010

Mau Terhindar Kanker Paru? Makanlah Kedelai!

JAKARTA, KOMPAS.com — Berhenti merokok adalah keputusan bijak jika Anda ingin terhindar dari risiko mengidap kanker paru-paru. Akan tetapi, risiko mungkin dapat lebih ditekan lagi jika Anda juga doyan memakan kedelai.

Riset terbaru yang dimuat American Journal of Clinical Nutrition menemukan, pria yang tidak merokok dan rajin mengasup kedelai berisiko lebih rendah mengidap kanker paru-paru. Peneliti mencatat, senyawa dalam kedelai yang disebut isoflavon diduga memiliki peran penting sebagai zat antikanker. Isoflavon, yang telah dikenal berperan mirip estrogen, dapat melindungi tubuh dari hormon-hormon pemicu kanker, terutama kanker payudara dan prostat. Dari riset terungkap, jaringan paru-paru menunjukkan reaksi yang baik terhadap isoflavon.

Kesimpulan itu diperoleh setelah Dr Taichi Shimazu dari National Cancer Center di Tokyo, Jepang, dan rekannya mempelajari lebih dari 36.000 pria dan lebih dari 30.000 perempuan. Responden berusia 45 tahun sampai 74 tahun dan terbebas dari kanker pada awal studi.

Para peneliti itu memantau kualitas makanan, status merokok, sejarah medis, dan faktor gaya hidup mereka pada 1995 dan 1999. Lalu, perkembangan responden diikuti selama 11 tahun. Hasilnya, rata-rata kanker paru-paru di kalangan mereka kecil. Tercatat 481 pria—atau sebanyak satu dari 75 orang. Sementara pada wanita ada 178 yang didiagnosis kanker paru atau satu di antara 225 orang.

Rata-rata kanker paru naik pada 13.000 pria yang tak pernah merokok. Terdapat 22 kasus kanker paru-paru di kalangan pria yang mengonsumsi paling sedikit kedelai dan hanya 13 kasus kanker paru-paru di antara mereka yang mengonsumsi paling banyak kedelai. Shimazu mengatakan, konsumsi kedelai dari makanan kaum laki-laki sangat beragam, dari sebanyak 34 sampai sebanyak 162 gram per hari.

Setelah memperhitungkan sejumlah faktor, risiko kanker paru pada responden yang paling banyak mengonsumsi kedelai bisa berkurang hingga setengahnya dibandingkan kelompok yang paling sedikit mengonsumsinya. Di kalangan perempuan, kasus kanker paru tercatat lebih sedikit sehingga para peneliti tak menarik kesimpulan mengenai risiko yang mereka hadapi.

Para peneliti mencatat, bagi pria tampaknya bukan konsumsi kedelai yang membuat risiko kanker menjadi rendah. Pria yang mengonsumsi kedelai lebih mungkin terlibat kegiatan lain yang menekan risiko kanker atau barangkali lebih mungkin untuk mengonsumsi makanan lain yang sehat. Akan tetapi, faktor tersebut memang banyak memengaruhi.

Riset sejauh ini tak mendata penggunaan suplemen isoflavon juga tidak meneliti pajanan terhadap asap rokok. Itu berarti temuan ini harus dikonfirmasi di kalangan pendudukan Jepang dan yang lain, demikian kesimpulan para peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar