KOMPAS.com - Xenotransplantasi atau disebut juga transplantasi dari hewan ke manusia merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak mengenai permintaan transplantasi yang semakin banyak.
Tidak hanya di dunia, Indonesia pun merupakan salah satu negara yang banyak mempertimbangkan baik dan buruk dari xenotransplantasi ini. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri, perdebatan ini masih terus berlangsung dimana-mana, baik dari kalangan medis maupun non medis.
Salah satu yang mempertimbangkan bahwa xenotransplantasi memiliki risiko terhadap kesehatan masyarakat adalah The Parliamentary Assembly of the Council of Europe, di mana mereka menyatakan bisa saja terjadi penularan virus dari hewan donor kepada penerima transplantasi dan kerabat yang banyak mengalami kontak dengan penerima transplantasi. Oleh sebab itu, mereka meminta Committee of Ministers untuk melakukan studi yang berkaitan dengan xenotransplantasi dari berbagai macam aspek.
Committee of Ministers mendirikan suatu kelompok yang bekerja dibawah otoritas bilateral dari Comittee on Bioethics (CDBI) dan The European Health Committee (CDSP) yang dipimpin oleh Mr.Bart Wijnberg dari Belanda dan telah menyusun hasil keputusan laporan mereka dalam "The State of the Art in the field of Xenotransplantation" yang juga diterbitkan dalam bahasan Inggris. Kelompok ini juga telah memberikan batasan dan tuntunan prosedur xenotransplantasi yang telah mereka setujui.
Pada 9 Desember 2009, National Health and Medical Research Council dari pemerintahan Australia menyatakan bahwa xenotransplantasi boleh dilakukan jika memenuhi kondisi tertentu, dimana dilakukan pengawasan ketat dan pemberian standar operasional akan tetapi yang perlu ditekankan adalah xenotransplantasi ini tidak boleh diterapkan sebagai pengobatan rutin terhadap suatu penyakit.
Sebelumnya, pada tahun 2004 dikeluarkan peraturan yang melarang adanya tindakan xenotransplantasi di Australia untuk 5 tahun ke depan. Akan tetapi, pada tahun 2009 banyak yang meminta agar peraturan ini ditinjau kembali dan akhirnya xenotransplantasi dinyatakan boleh dilakukan dengan situasi tertentu.
WHO juga menyatakan bahwa mereka meyakinkan akan keefektifan kontrol nasional dan pengawasan sebelum pada akhirnya mereka mengijinkan xenotransplantasi. Pernyataan mengenai persetujuan mereka diungkapkan pada suatu konsultasi informal yang diadakan oleh WHO pada bulan April 2005.
Tinjauan terhadap negara periset internasional menunjukkan bahwa Jerman adalah salah satu lokasi untuk riset terkemuka di bidang xenotransplantasi, di samping Amerika Serikat dan Inggris yang dominan.
dr.Intan Airlina Febiliawanti
Selasa, 02 Maret 2010
Debat Internasional Mengenai Xenotransplantasi
Hubungan Asma dengan Kecoak
KOMPAS.com — Pada beberapa dekade lalu, jumlah kasus asma khususnya di kalangan anak-anak yang tinggal di pusat kota meningkat drastis. Asma merupakan penyakit kronis yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak.
Salah satu penyebab potensial meningkatnya asma pada anak-anak adalah banyaknya kecoak. Sejak lama banyak ahli alergi dan peneliti asma menduga adanya hubungan yang erat antara kecoak dan asma di pusat kota.
Perhatian terhadap kecoak sebagai pemicu asma terjadi pada saat para peneliti menjelaskan terjadinya peningkatan penderita asma di seluruh dunia. Hipotesis lain mencakup peningkatan polusi udara, perubahan kadar ozon, dan meningkatnya waktu yang dihabiskan orang di dalam ruangan, tempat beradanya sejumlah besar alergen dan dalam waktu lama.
Sekarang para peneliti dapat menguji beberapa kemungkinan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan sampel yang dikembangkan beberapa tahun terakhir ini. Semua teknik ini dapat mengukur jumlah alergen—termasuk bagian tubuh kecoa dan kotorannya—pada udara dan debu dalam ruangan.
Sayangnya, membasmi kecoak tidak mudah. Kecoak sangat gesit dan dapat dijumpai di seluruh bangunan apartemen atau di bangunan rumah. Selain itu, kecoak mudah kembali lagi ke tempat sebelum mereka dibasmi.
Walau tidak ada solusi yang sempurna, tetapi ada langkah pencegahan, seperti membersihkan makanan, menyimpan makanan dalam wadah yang tertutup rapat, dan menggunakan perangkap kecoak serta pestisida yang aman.
Apa Kata Rambut tentang Kesehatan Anda?
JAKARTA, KOMPAS.com — Rambut ternyata dapat dijadikan suatu isyarat akan kondisi dan kualitas kesehatan Anda. Inilah beberapa tanda dari perubahan pada rambut yang dapat dijadikan sinyal dari kondisi kesehatan.
1. Beruban
Sejumlah orang mulai beruban ketika berusia awal 20-an, sementara orang lain di umur 40-an. Penyebabnya tak ada kaitan dengan kesehatan Anda, kok. Sepertinya Anda harus berterima kasih kepada orangtua yang mewariskan rambut beruban itu. Uban terjadi ketika menua karena ada penurunan produksi melanin di akar rambut. Jadi, ketika rambut memutih itu mulai tumbuh, hal itu karena produksi melanin menurun.
2. Rontok
Rambut rontok yang berkumpul di saringan pembuangan kamar mandi sebenarnya bukan sinyal ada sesuatu yang bahaya pada diri Anda. Normalnya, rambut kita rontok sekitar 100 helai setiap hari. Bila rambut rontok lebih dari itu, ingatlah bahwa kepala membawa paling tidak 100.000 folikel rambut sehingga normal saja jika di sisir atau di kamar mandi ada gumpalan rambut rontok tanpa menjadikan rambut botak. Karena 100.000 lebih folikel itu memiliki fase pertumbuhan yang berbeda, bahkan jika banyak rambut rontok, selalu ada rambut baru yang tumbuh menggantikan. Jadi, kecuali Anda mulai melihat rambut yang benar-benar menipis atau ada bagian kepala yang tampak botak, rambut rontok tak perlu membuat Anda khawatir.
3. Terlihat menipis
Kekurangan zat besi dan protein sering terjadi pada orang yang salah berdiet atau menderita bulimia. Salah satu tandanya adalah kerontokan rambut hebat. Akibat kekurangan gizi, tubuh terpaksa memakai simpanan protein di setiap sel, termasuk rambut, dengan menutup pertumbuhan rambut. Rambut yang rontok itu tak digantikan dengan yang baru. Hasilnya, penipisan rambut yang makin nyata. Penipisan rambut juga merupakan tanda kehadiran penyakit tiroid, baik overactive maupun underactive. Ketika penyakit itu terkontrol, biasanya pertumbuhan rambut kembali normal.
4. Botak
Ini merupakan tanda bahwa Anda mewarisi kecenderungan botak atau merupakan penanda masalah kesehatan yang lebih besar. Botak keturunan, secara medis, dikenal sebagai androgenetic alopecia, memengaruhi hingga seorang perempuan menjadi seperti lelaki. Kerontokan rambut yang biasanya dimulai di daerah pelipis sifatnya permanen. Kebotakan alopecia aerata merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan dari kebotakan ringan hingga kehilangan semua rambut di kepala dan tubuh. Penyebab penyakit itu belum diketahui meskipun dokter menduga ada keterkaitan genetis.
5. Ketombe
Ini merupakan penyakit yang paling susah dimengerti. Orang sering berasumsi bahwa ketombe berarti kulit kepala terlalu kering seperti kulit terkelupas. Jadi, perlu pelembab untuk menyembuhkannya. Memang sejumlah orang menderita kulit kepala kering, tetapi pada ketombe bukan itu masalahnya. Ketombe merupakan istilah awam untuk penyakit seborrheic dermatitis, kondisi kulit kepala membengkak yang menyebabkan kemerahan dan kulit di daerah kaya kelenjar minyak terkelupas. Penyakit kulit lain seperti psoriasis dan eksim juga menyebabkan kulit kepala merah, gatal, dan memproduksi butiran putih di rambut. Cara terbaik penyembuhannya adalah memakai sampo untuk ketombe atau perawatan kulit kepala.
6. Kusam, kering, pecah-pecah
Penggunaan cat rambut, memakai hair dryer setiap hari, juga sering berpanas-panasan di bawah matahari merupakan tindakan yang merusak kutikel rambut sehingga rambut jadi mudah rusak. Menguncir atau mengepang rambut terlalu kencang juga menyebabkan rambut patah atau bahkan menyebabkan kepala jadi botak di daerah tertentu. Selain perilaku yang menyiksa, rambut kusam, kering, dan pecah-pecah merupakan tanda pola makan tak sehat. Mengonsumsi cukup protein menjadikan rambut sehat dan kuat. Asam lemak esensial yang terdapat dalam suplemen minyak ikan, salmon, juga bermanfaat membuat rambut kuat, bersinar, dan sehat. Tentu saja butuh waktu lama mengonsumsi protein dan asam lemak untuk menjadikan rambut sehat, kuat, dan bercahaya.
Read more...
Setahun 25 Persen Pasien Stroke Meninggal
Washington, KOMPAS.com — Satu dari empat orang yang terserang stroke meninggal dalam setahun karena berbagai penyebab. Adapun 8 persen orang yang pernah terserang stroke mendapat serangan penyakit lain.
Dokter Wuwei Feng dan timnya dari Medical University of South Carolina, Charlestone, Amerika Serikat, mempelajari rekam jejak 10.399 pasien rumah sakit di Negara Bagian South Carolina yang terserang stroke pada 2002. Usia pasien rata-rata 69 tahun.
Tim menemukan, 25 persen pasien yang terkena stroke tersebut meninggal dalam waktu satu tahun dan 8 persen mendapatkan serangan lainnya dalam kurun waktu sama. Sekitar 50 persen lainnya meninggal atau mendapatkan serangan stroke lagi dalam waktu empat tahun. Risiko mendapatkan serangan jantung meningkat 14 persen untuk setiap pertambahan usia 10 tahun.
South Carolina di Amerika Serikat merupakan negara bagian yang sangat tinggi risiko warganya terserang stroke. Studi yang telah dimuat di jurnal Neurology tersebut, dianggap Wuwei, cukup komprehensif untuk diterapkan di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Stroke terjadi ketika bekuan darah memblokir suplai darah ke otak atau ketika sebuah pembuluh darah di otak pecah. Tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, merokok, dan stroke awal merupakan faktor risiko terbesar terjadinya stroke. Di Amerika Serikat, stroke termasuk dalam daftar tiga penyebab terbesar kematian. US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan, Amerika Serikat mengeluarkan sekitar 74 miliar dollar AS pada 2010 karena stroke.
Di Indonesia, stroke yang terkait perubahan gaya hidup juga semakin menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, stroke merupakan penyebab kematian nomor satu (15,4 persen) disusul dengan tuberkulosis (7,8 persen), hipertensi (6,8 persen), dan selebihnya kematian karena penyakit lainnya.
Hasil riset yang sama menunjukkan, pola makan dan gerak yang dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, termasuk stroke, yakni masyarakat kurang konsumsi sayur dan buah (93,6 persen) serta kurang aktivitas fisik (48,2 persen).
Read more...
9 Cara Cegah Nyeri
JAKARTA, KOMPAS.com - Gangguan nyeri pada persendian merupakan penyakit degeneratif yang biasanya akan memburuk seiring bertambahnya usia, bila tidak ditangani dengan baik. Upaya mencegah nyeri ini tentu lebih baik, daripada mengobatinya. Cobalah kiat berikut untuk mencegah nyeri sendi.
1. Pelajari cara-cara praktis untuk rileksasi. Otot atau urat yang tegang mudah membuat persendian stres.
2. Jaga keseimbangan antara istirahat dan beraktivitas. Istirahat selama delapan jam di malam hari ideal untuk menjaga kesehatan otot dan urat.
3. Berolahraga secara teratur, selama 20-30 menit per hari. Hindari latihan yang dapat menyebabkan nyeri atau ngilu pada persendian.
4. Biasakan sikap tubuh yang baik. Angkat barang yang berat dengan tumpuan otot pangkal paha (pinggul), bukan dengan punggung.
5. Lindungi persendian. Dalam udara dingin gunakan sarung tangan untuk melindungi buku-buku jari, baju dalam panjang untuk melindungi lutut, dan kaus kaki tebal untuk melindungi pergelangan dan jari kaki.
6. Pangkas berat badan jika Anda kegemukan. Mengurangi berat badan sebanyak 6 kg dapat memotong risiko nyeri sendi sampai 50 persen.
7. Hindari kursi dan kasur yang terlalu empuk.
8. Berendam dalam air hangat, terutama setelah latihan yang berat.
9. Usahakan tidak mengusung beban dengan cara digendong atau dipanggul, tapi sebaiknya ditarik dengan alat. Gunakan gerobak atau alat beroda untuk membawa kotak yang berat, misalnya.
Read more...
Menyikat Gigi Pun Ada Aturannya
KOMPAS.com — Cara menyikat gigi yang salah bisa menyebabkan gigi menjadi sensitif. Untuk memperoleh hasil kebersihan gigi dan mulut yang optimal, perlu diperhatikan juga cara menyikat gigi yang benar.
Menyikat gigi yang benar adalah minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Pada waktu tidur, produksi air liur berkurang sehingga menimbulkan suasana asam di mulut. Jika saat itu ada sisa-sisa makanan di gigi, mulut semakin asam dan kuman pun akan tumbuh subur dan membuat lubang pada gigi. Dengan menyikat gigi, sifat asam ini bisa dicegah.
Kemudian sikatlah gigi depan dengan arah ke atas dan ke bawah. Untuk gigi samping, sikatlah dengan gerakan memutar dengan sebagian sikat mengenai gigi dan sebagian lagi mengenai gusi. Gerakan ini memberikan pijatan pada gusi sehingga bisa memperlancar peredaran darah di gusi.
Sementara gigi bagian dalam disikat dengan arah dari bawah ke atas untuk gigi bagian bawah dan dari atas ke bawah untuk gigi bagian atas. Lamanya waktu menyikat yang dianjurkan adalah sekitar 2 menit dan menjangkau semua permukaan gigi untuk mencegah penumpukan sisa-sisa makanan penyebab plak.
Read more...
Makin Digosok Keras, Gigi Malah Sensitif
KOMPAS.com - Meski sikat gigi sudah menjadi kegiatan rutin setiap hari, ternyata kesalahan masih kerap terjadi, terutama dalam cara menyikat gigi. Menyikat gigi terlalu keras sering dilakukan dengan harapan gigi menjadi lebih cepat putih. Padahal tindakan itu justru membuat gigi sensitif.
Gigi sensitif merupakan kondisi yang disebabkan iritasi pada saraf di gigi. Penderita gigi sensitif umumnya mengeluh gigi terasa ngilu bila minum air dingin, ketika mengunyah makanan atau terhadap rasa asam atau manis. Kondisi gigi sensitif dialami oleh banyak orang. Di Amerika Serikat saja diperkirakan 40 juta orang dewasa menderita gigi sensitif.
Menurut survei yang dilakukan perhimpunan dokter gigi di AS, penyebab utama gigi sensitif adalah menyikat gigi terlalu keras serta konsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam.
Van B.Hayward, DMB, profesor dari departemen rehabilitasi mulut di School of Denstistry mengatakan, tekanan yang berlebihan saat menggosok gigi serta konsumsi makanan dan minuman asam akan menyebabkan gusi menurun dari leher gigi, lama kelamaan email gigi pun akan berkurang ketebalannya.
"Saat lapisan pelindung email gigi atau gusi terkikis, lapisan tipis di gigi yang disebut dentin akan lebih mudah terpapar. Dentin ini menghubungkan bagian saraf pusat gigi. Jika tak terlindungi, saraf pusat menjadi lebih rentan pada sensasi tertentu, seperti rasa sakit. Akar gigi yang tidak dilapisi email akan membuat gigi terasa ngilu saat minum atau makanan dingin, "papar Hayward.
Selain cara menyikat, pemilihan sikat gigi yang salah, penggunaan produk pemutih gigi, gigi yang berlubang juga bisa menyebabkan email gigi tergerus dan gigi sensitif.
Untuk mencegah terjadinya gigi sensitif, sangat dianjurkan untuk memilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut serta mengurangi tekanan berlebih saat menyikat gigi. Selain itu, kondisi bulu sikat juga harus diperhatikan. Gantilah sikat gigi yang bulu sikatnya sudah mekar atau tidak beraturan. Selain tidak bisa membersihkan gigi secara optimal, bulu sikat ini juga bisa melukai gusi.
Read more...
Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Stres
KOMPAS.com — Tubuh kita memiliki mekanisme pertahanan alami pada stres jangka pendek. Namun, bila stres berlangsung dalam jangka panjang, ini bisa jadi "lampu merah" bagi tubuh karena membuat tubuh jadi rentan pada penyakit. Dengan kata lain, stres sangat merugikan tubuh. Apa saja kerugian yang ditimbulkan oleh stres?
Saraf
Dalam menghadapi sesuatu yang mengancam, tubuh dan pikiran kita punya respons melawan atau ikut terseret. Respons itu dimulai sebagai berikut: Saat kita stres, bagian saraf simpatetik dalam otak akan mengirim hormon adrenalin, hormon kortisol, dan hormon-hormon stres lainnya. Masalahnya, bila kondisi ini berlangsung terus-menerus, maka hormon-hormon tadi bisa mengganggu kemampuan mengingat dan belajar sehingga kita rentan depresi.
Endokrin
Hormon stres akan memicu organ hati (liver) untuk memproduksi lebih banyak lagi gula darah supaya Anda punya cadangan energi untuk berjaga-jaga pada kondisi bahaya. Stres dimaknai oleh tubuh sebagai kondisi bahaya. Namun, jika "bahaya" itu merupakan sebuah dilema jangka panjang dan Anda termasuk orang yang berisiko tinggi terkena diabetes, maka glukosa darah yang tinggi ini akan mempercepat terjadinya diabetes.
Pernapasan
Pada saat Anda merasa sangat emosional dan stres, Anda akan mendapati bahwa napas menjadi cepat atau justru pendek-pendek dan tersengal. Jika kondisi ini sering terjadi, maka ketegangan pada sistem pernapasan akan membuat Anda lebih rentan terkena infeksi saluran napas atas.
Kardiovaskular
Ketegangan yang bersifat sesaat, seperti menghadapi wawancara kerja, akan membuat jantung berdetak lebih kencang dan tekanan darah naik. Nah, jika stres jangka panjang, maka hal itu bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan kadar kolesterol sehingga Anda lebih rentan terkena penyakit jantung atau stroke.
Reproduksi
Panjang pendeknya siklus menstruasi juga dipengaruhi oleh stres. Stres yang tinggi bisa membuat bakteri vagina lebih senang berkembang biak. Pada ibu hamil, kondisi ini bisa meningkatkan risiko asma dan alergi pada anak.
Sistem imun
Stres jangka pendek sebenarnya ada manfaatnya juga, yakni meningkatkan sistem imun tubuh. Namun, stres yang terus berlanjut bisa membuat kondisi jadi berbalik, yakni memperlambat proses penyembuhan, membuat tubuh rentan infeksi, serta memperburuk kondisi kulit, seperti jerawat, eksim, atau gatal.
Pencernaan
Bila Anda merasa mual, perut kembung, dan terasa terbakar, boleh jadi itu bukan karena salah makan. Penelitian menunjukkan bahwa stres bisa merangsang otot-otot perut dan bisa menyebabkan sembelit atau diare.
Otot-otot
Sering merasa pegal-pegal di punggung dan leher atau sakit kepala? Coba cek apakah akhir-akhir ini Anda sedang menghadapi situasi yang membuat Anda stres. Pasalnya, saat tubuh berada dalam kondisi terancam, otot akan ikut meresponsnya. Tak heran bila persendian ikut tegang.
Read more...
Hormon Cinta Bantu Penderita Autisme
BRON, KOMPAS.com - Hormon cinta atau oksitosin terbukti bermanfaat memperbaiki fungsi sosial para penderita autisme, demikian dilaporkan sebuah riset terbaru di Prancis.
Angela Sirigu dan timnya dari laboratorium CNRS di Bron, Prancis menemukan pemberian oksitosin dalam bentuk inhalasi kepada partisipan pengidap spektrum autisme menunjukkan hasil yang baik. Mereka cenderung lebih fokus dalam memberikan perhatian terhadap mata dan wajah manusia -- yang merupakan penanda penting dari interaksi sosial.
Riset ini dilakukan dengan cara membandingkan efek oksitosin pada 13 individu berusia 17-39 tahun - 10 di antaranya dengan gejala spektrum autis dan tiga lainnya mengidap high functioning autisme (autisme dengan tingkat IQ tinggi) - dengan 13 kelompok populasi kontrol. Kedua kelompok ini diperintahkan bermain video game sepakbola di mana kelompok autisme mendapatkan inhaler oksitosin.
Riset yang dipublikasi secara online dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, itu menemukan bahwa inhalasi oksitosin pada dewasa yang pengidap Sindrom Asperger atau autisme IQ tinggi membuat mereka cenderung senang bermain dengan partner mereka yang lebih responsif secara sosial dalam video gim sepakbola.
"(Riset) Kami menunjukan bahwa oksitosin dapat merangsang pendekatan sosial dan pemahaman sosial para pasien pengidap autisme," ungkap Sirigu.
"Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui apakah asupan oksitosin untuk jangka panjang dapat memperbaiki pada kehidupan soal para pasien ini dalam kesehariannya," tambahnya.
Hormon oksitosin adalah hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus dan disimpan dalam kelenjar pituitari belakang. Hormon ini biasanya banyak diproduksi oleh wanita hamil menjelang melahirkan dan juga dilepaskan pria dan wanita saat berhubungan intim. Hormon ini juga terbukti berkaitan dengan ikatan emosional dan hubungan interpersonal.
Treadmill vs Jalan Biasa
KOMPAS.com - Dengan tujuan membuat tulang semakin kuat, apakah treadmill sama baiknya dengan berjalan biasa dalam meningkatkan kepadatan tulang?
Jawabannya : Ya. Apakah kita melakukan jalan mengelilingi komplek rumah atau berjalan di atas treadmill, kedua teknik ini sama-sama merupakan aktivitas yang bertujuan untuk menguatkan tulang kita.
“Untuk memperkuat tulang, kita perlu menggerakan otot dan tulang kita berlawan dengan gaya gravitasi,” ujar Wayne L.Westcott, PhD, direktur penelitian fitness dari the South Shore YMCA di Quincy, MA. Hasilnya, tulang akan bisa beradaptasi dengan berat badan kita dan penarikan pada otot akan membuat produksi sel semakin banyak serta menjadikan tulang kita semakin kuat.
Kita cenderung memilih berjalan di tanah beraspal atau beton dari pada di tanah liat. Walupun baik bagi tulang, namun berjalan di permukaan yang keras akan memberikan pengaruh dan tekanan berlebih pada otot dan tulang kita, sehingga lebih mudah memicu terjadinya cidera pada kaki saat berjalan.
Bagaimanapun cara dan permukaan berjalan yang Anda pilih, usahakan untuk selalu mengenakan sepatu olahraga berkualitas baik dengan fasilitas penyerap getaran serta sol tebal di bagian tengah.
Read more...
Sunaryadi dan Rasa Nyeri Penderita Kanker
KOMPAS.com - Selain penyakit yang sulit disembuhkan, hal yang paling ditakuti pasien kanker adalah kesendirian. Nyeri yang muncul juga membuat proses penyembuhan atau penerimaan diri semakin sulit.
Pemahaman atas berbagai ketakutan yang dialami penderita kanker stadium lanjut berpadu dengan humanisme Prof dr R Sunaryadi Tejawinata SpTHT-KL (KOnk) yang kini Pembina Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSU dr Soetomo Surabaya.
Pada tahun 1995, Sunaryadi merintis tim paliatif yang tidak hanya terdiri atas dokter dan tenaga medis, tetapi juga kader PKK dan puskesmas. Kunjungan ke rumah pasien yang sudah tidak bisa bergerak (home care) mulai dilakukan. Si pasien pun tetap terpantau pengobatannya, tidak merasa sendiri, dan semangat hidupnya bisa dikembalikan.
Kini, relawan Instalasi Paliatif mencapai 300 orang dan tersebar di seluruh Surabaya. Para relawan menyumbangkan kapasitas masing-masing. Ada yang menjadi tenaga administrasi, tenaga informatika, tenaga perawatan pasien kanker, atau pendamping secara psikologis.
Setiap Selasa dan Jumat, dua-tiga pasien kanker yang sudah tidak mampu ke rumah sakit dikunjungi di rumahnya. Tim yang datang terdiri dari dokter, petugas medis, psikolog, pendamping spiritual, serta kader PKK atau puskesmas. Di luar jadwal, pendampingan tetap bisa dilakukan oleh anggota tim.
Bahkan, mulai November 2007, didirikan ”Day Care and Respite Care” di RSU dr Soetomo. Respite care, kata Sunaryadi, diadakan untuk sedikit menggantikan kerabat yang merawat pasien kanker tanpa dipungut biaya. Sebab, ketika jenuh dan tidak sempat melakukan sesuatu untuk dirinya, anggota keluarga yang merawat ini tidak akan mampu melayani dengan baik.
Australia dan India
Persentuhan Sunaryadi dengan pasien kanker awalnya hanya disebabkan subspesialisasi onkologi yang diambilnya. Subspesialisasi ini pula yang membawa Sunaryadi mengunjungi hospice (tempat perawatan pasien kanker stadium lanjut) di sebuah rumah sakit di Australia Barat pada tahun 1990. Pasien tampak nyaman berkegiatan, seperti melukis dan menonton. Tidak ada rintih kesakitan atau bau akibat luka.
Kendati kagum, Sunaryadi menilai Australia sebagai negara kaya wajar bisa melakukan ini. Karena itu, kunjungan ini belum membuat dia tergerak.
Namun, setahun kemudian dia menemui hospice yang sama bagus di Bombay, India. Padahal, saat itu kondisi ekonomi Bombay jauh lebih parah ketimbang Indonesia. Sunaryadi pun mencari keterangan tentang organisasi, pendanaan, pengaturan keuangan di hospice dengan harapan bisa mencontoh. Sepulang dari India, dia memang masuk kelompok paliatif dan pada tahun 1992 dibuka Poli Perawatan Paliatif dan Bebas Nyeri RSU dr Soetomo.
Sementara itu, tahun 1990-1992, kerap kali pasiennya menghilang dan pengobatan kanker tidak berlanjut.
Sunaryadi tergerak menelusuri alamat pasien. Dia blusukan ke kampung-kampung. Mobil dihentikan di tepian jalan dan Sunaryadi bersama perawat berjalan kaki menelusuri gang-gang di Surabaya.
Sering kali, pasien tidak ditemukan di alamat yang diberikan. Setelah menggambarkan ciri-ciri pasien kepada warga sekitar, diketahui ternyata pasien itu tinggal di bedeng di antara dinding belakang rumah dan selokan, atau di permukiman yang sangat mengenaskan. Pasien sudah terbaring lemah, tidak mampu lagi berobat.
Tangis haru para pasien yang berhasil ditemukannya membuat Sunaryadi terenyuh. ”Kanker sering diikuti borok dan bau sehingga selain penyakitnya, pasien sangat takut ditinggalkan. Pendampingan membangkitkan kembali harapan hidup,” kata penggemar fotografi itu.
Terbatas
Oleh karena itu, sejak tahun 1994, ayah dua anak itu kerap mendatangi rumah para pasiennya. Namun, keterbatasan tenaga menyadarkan dia. Tidak mungkin pendampingan bisa ditangani hanya oleh personel dari RSU dr Soetomo. Dia pun kemudian mengusulkan konsep kader PKK dan puskesmas sebagai pendamping pasien kanker stadium lanjut.
Awalnya, dua kader dari setiap puskesmas di Surabaya dan PKK dilatih cara merawat pasien kanker. Cara mendampingi secara psikologis dan religi juga diberikan.
Pendekatan holistik dalam merawat pasien kanker stadium lanjut memang diperlukan. Sebab, nyeri pada pasien kanker bisa akibat masalah fisik, psikologis, sosial, atau spiritual. Karena itu, penghilangan rasa nyeri pada pasien kanker tidak bisa sekadar dengan obat.
Hal ini dibuktikan oleh lelaki yang pensiun mengajar mulai tahun 2001 itu. Suatu hari, seorang pasien kanker kesakitan sehingga perawat menelepon dan meminta Sunaryadi segera datang. Setelah tiba, ekspresi wajah si pasien tampak tidak berubah. Ketika disentuh tangannya, tanda kesakitan seperti kulit dingin dan nadi berdenyut cepat tidak terasa.
Akhirnya diketahui nyeri muncul setelah keluarganya menjenguk. Konsultasi dengan keluarga kemudian menguak kenyataan bahwa pasien itu kesal dengan putranya yang kerap mengambil dan menjual barang-barang di rumahnya. Dari penyebab itu, dicarilah solusi yang paling tepat.
”Jadi, nyeri itu tidak melulu fisik. Kalau akibat nonfisik, pengobatan tidak akan berpengaruh. Padahal, kita harus membebaskan pasien dari nyeri yang paling ditakuti pasien kanker stadium lanjut,” tutur Sunaryadi.
Setelah pensiun pada tahun 2001, kakek dua cucu ini masih aktif di RSU dr Soetomo. Selain menjadi Pembina Yayasan Paliatif Surabaya, Sunaryadi kini menjabat Penasihat Pengurus Pusat Masyarakat Paliatif Indonesia.
Dia juga masih aktif menyebarkan gagasan dan upaya untuk menghilangkan nyeri pada pasien kanker. Sabtu (13/2) lalu, Sunaryadi menjelaskan filosofi perawatan rumah (home care) untuk para aktivis paliatif Surabaya dalam Simposium ”Home Care” dan peluncuran buku Pedoman Diagnosa dan Terapi Paliatif, di Gedung Pusat Diagnosa Terpadu RSU dr Soetomo.
Jalan untuk membebaskan pasien kanker dari rasa nyeri mulai terbuka. Sedikit demi sedikit masyarakat mulai memanfaatkan instalasi paliatif. Pasien pun tidak perlu takut berobat karena donasi masuk ke Yayasan Paliatif. Bahkan, Surabaya menargetkan 2010 sebagai tahun bebas dari nyeri kanker.
Read more...
Jangan Campur Minuman Energi dan Alkohol
KOMPAS.com — Anda termasuk penggemar minuman energi? Jangan pernah mencampur minuman energi yang tinggi kafein itu dengan alkohol karena campuran keduanya justru berbahaya dan membuat orang lebih mabuk.
Dalam survei yang dilakukan pada 800 mahasiswa yang baru meninggalkan bar pada pukul 22.00 dan 03.00, para peneliti menanyakan apakah mereka mengonsumsi alkohol dan minuman berenergi. Konsentrasi bau alkohol para responden juga diukur.
Sekitar 6,5 persen responden yang mengaku minum alkohol yang dicampur minuman berenergi tiga kali lebih mabuk dibandingkan mereka yang hanya menenggak minuman beralkohol saja.
Mencampur minuman berenergi dengan alkohol jamak dilakukan anak muda di Amerika. Hal ini mereka lakukan karena kafein mampu mengurangi rasa kantuk yang ditimbulkan alkohol. Kondisi ini sering diistilahkan sebagai "mabuk tapi sadar".
Bruce Goldberger, Direktur Toksikologi dari University of Florida College of Medicine, mengatakan, banyak orang yang salah mengira efek stimulan dari kafein akan menghilangkan efek depresan dari alkohol. "Itu adalah persepsi yang keliru. Hasilnya justru berbahaya karena membuat orang lebih mabuk," katanya.
Seumur Hidup, Seseorang Bisa 6.000 Kali Sakit?
LONDON, KOMPAS.com — Bagi Anda yang kini sedang merana karena batuk, pilek, demam, atau sakit kepala, janganlah bersedih hati. Tetaplah bersemangat karena sakit yang dialami sekarang ini hanyalah salah satu dari 6.284 kali sakit yang mungkin akan dirasakan seumur hidup Anda!
Sebuah survei menarik di Inggris belum lama ini menyebutkan, secara matematis seseorang dapat mengalami keluhan sakit ringan selama hidupnya hingga 6.000-an kali. Angka tersebut muncul berdasarkan pada data bahwa setiap tahun, orang Inggris rata-rata mengeluh hingga 80 kali oleh sebab penyakit ringan, seperti sakit kepala, keram, sakit punggung, atau batuk pilek.
Dari data penelitian terungkap, orang Inggrus menghabiskan 21 hari dalam setahun untuk menjalani perawatan mengatasi rasa sakit atau total 1.649 hari bila rata-rata usianya mencapai 78,5 tahun. Mereka datang ke layanan medis untuk mengatasi keluhan sakitnya sekurangnya tiga kali dalam setahun.
Poling yang melibatkan 3.000 orang dewasa itu juga mencatat, hal yang paling banyak dikeluhkan adalah sakit pada otot sendi. Keluhan seperti keram bisa mencapai 19 kali dalam setahun atau 1.492 kali seumur hidup.
Mereka juga mengalami sakit kepala sedikitnya 16 kali dalam setahun atau 1.256 kali seumur hidup. Penyakit ketiga yang banyak dikeluhkan adalah sakit punggung—dialami 14 kali dalam setahun atau bisa mencapai 1.099 kali seumur hidup.
Jajak pendapat ini difasilitasi www.activequote.com, sebuah situs independen yang menjadi pembanding asuransi kesehatan pribadi. "Meskipun penyakit-penyakit ini kelihatannya ringan, survei ini menunjukkan betapa mengganggunya mereka dan angka ini tidak memperhitungkan penyakit yang lebih serius," ujar direktur lembaga itu, Richard Theo.
9 Golongan Berisiko Tinggi Osteoporosis
JAKARTA, KOMPAS.com - Osteoporosis adalah suatu kondisi berkurangnya massa tulang secara nyata yang berakibat pada rendahnya kepadatan tulang. Anda patut mewaspadainya karena ini merupakan penyakit yang datang diam-diam.
Kebiasaan atau pola makan dapat memengaruhi terjadinya penyakit ini. Mereka yang mengonsumsi makanan bergizi baik dapat memperkecil risiko osteoporosis. Sebaliknya, mereka yang punya kebiasaan merokok, minum alkohol atau kopi berlebihan, serta pola makan tidak seimbang, rentan mengalami kerapuhan tulang.
Ada sembilan golongan yang termasuk berisiko tinggi terhadap osteoporosis. Golongan tersebut adalah :
1. Penderita Hiperparatiroid
Meskipun rendah persentase kejadiannya, hormon paratiroid yang terletak di leher depan kita berdekatan dengan kelenjar tiroid, dapat mengalami keganasan atau tumor. Pada situasi ini, jumlah hormon yang beredar di dalam tubuh akan meningkat. Padahal, seperti kita ketahui, hormon ini sangat erat hubungannya dengan sel osteoclast dalam tulang. Akibatnya, sel-sel osteoclast akan mengalami peningkatan aktivitas. Akan lebih banyak senyawa kalsium yang diambil dari tulang sehingga menimbulkan peningkatan pesat kadar kalsium dalam darah. Kondisi semacam ini menyebabkan penderita mengalami penurunan selera makan, kemunduran dalam kekuatan otot, nyeri perut, dan pengeroposan tulang bila terjadi secara berlanjut.
2. Penderita Hipertiroid
Sebutan lain untuk hipertiroid adalah basedow. Gejala penderita cukup beragam, tidak sama satu sama lain. Namun, secara umum ditandai oleh mudah berkeringat, lemas, gugup, lekas marah, cemas, gelisah, tidak bisa tidur, lapar terus (anehnya, meskipun sudah makan, berat badan malahan turun), sembelit atau justru diare, tangan gemetar, haid tidak teratur, tekanan darah meninggi, rambut mudah rontok, dan pengeroposan tulang.
Penyebab hipertiroid adalah berlebihnya kadar hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok. Akibatnya, pertukaran zat dalam tubuh meningkat jauh di atas normal. Pengatur metabolisme tubuh menjadi terlalu aktif, termasuk metabolisme kalsium. Pada kondisi tersebut terjadi pembuangan kalsium secara besar-besaran melalui air seni maupun tinja. Untuk mengimbanginya, terjadilah proses demineralisasi tulang yang lebih aktif.
3. Penderita Anoreksia Nervosa
Penderita anoreksia nervosa (kelainan pola makan) akan melakukan pembatasan konsumsi makanan secara tidak wajar. Mereka akan berupaya mati-matian untuk menjaga berat badan dan bentuk tubuhnya, serta mengendalikan kebiasan makan yang ketat. Seringkali mereka melakukan kegiatan olahraga yang berlebihan dalam upaya mencapai bobot badan ideal menurut imajinasinya.
Pada awalnya penurunan bobot badan yang dilakukan kelihatan cukup realistis. Namun, setelah mencapai target, mereka menetapkan bobot ideal yang lebih rendah. Secara psikologis, mereka sangat peka terhadap kritikan mengenai bobot badan. Diet yang dilakukan seolah-olah menjadi pola hidup. Mereka sebenarnya memiliki rasa lapar yang normal, tetapi rasa lapar tersebut dikontrol dengan ketat.
Makanan berlemak nyaris tidak tersentuh, padahal kandungan energinya tinggi. Penderita anoreksia adalah individu-individu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap aspek gizi. Sayang sekali terjadi distorsi pengetahuan gizi, sehingga mereka tidak mampu mempraktikkan konsep-konsep informasi gizi yang diterimanya. Karena itulah penyakit osteoporosis mudah sekali menyerang mereka.
4. Hamil dan Menyusui
Semasa hamil, penyerapan kalsium di dalam usus ibu akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi bayi yang dikandungnya. Apabila konsumsi kalsium harian pada ibu rendah, kebutuhan bayi akan kalsium terpaksa dipenuhi dari cadangan kalsium yang ada pada tulang ibunya. Hal yang sama juga dapat terjadi selama menyusui. ASI sangat diperlukan oleh bayi untuk hidup sehat, dan salah satu komponen penting pada ASI adalah kalsium. ASI rata-rata mengandung kalsium sebanyak 300 mg per liter. Oleh karena itu, konsumsi kalsium harus ditingkatkan selama menyusui. Jumlah konsumsi yang dianjurkan selama hamil dan menyusui masing-masing sebesar 1.200 mg per hari.
Remaja yang sedang tumbuh (11-24 tahun) dianjurkan mengonsumsi kalsium 1.200 mg per hari. Jarak kehamilan yang terlalu dekat tentu akan mempercepat kehilangan kalsium tulang, terutama bagi yang konsumsi hariannya kurang cukup. Dengan kehamilan yang diatur jaraknya (misalnya 2-3 tahun), diharapkan status kalsium ibu akan kembali normal sebelum hamil dan menyusui berikutnya.
5. Pola Makan yang Tidak Tepat
Makan hendaknya tidak diartikan sebagai rutinitas belaka. Dari aspek kesehatan, pola makan yang salah dapat membahayakan. Pola makan yang sangat mendukung osteoporosis adalah pola makan yang sangat rendah kalsium serta vitamin A, D, dan K. Kecukupan vitamin sebaiknya dipenuhi dari sumber alami, seperti sayuran-sayuran berdaun hijau tua.
Konsumsi tinggi kafein dapat menyebabkan pembuangan kalsium secara besar-besaran dalam air seni. Menghindari konsumsi protein yang terlalu banyak juga dapat mencegah osteoporosis. Hal ini disebabkan protein yang tercerna tubuh, melepaskan asam dalam aliran darah. Asam tersebut akan dinetralisasi tubuh dengan mengurai kalsium dari tulang.
Serat pangan yang dikonsumsi secara berlebihan juga kurang baik bagi tubuh. Serat pangan akan mengikat sebagian besar senyawa makanan dalam usus dan juga menghambat penyerapannya. Senyawa yang paling mudah berikatan dengan serat pangan adalah mineral, termasuk kalsium.
6. Pemakai Obat Kortikosteroid
Perbedaan obat dan racun sangatlah tipis, yang membedakan hanyalah dosis yang dipakai. Beberapa jenis obat dapat mengganggu kepadatan tulang. Pola yang ditimbulkan dapat berwujud gangguan dalam penyerapan kalsium atau gangguan terhadap mekanisme kerja hormon pengatur seperti yang terdapat pada obat golongan kortikosteroid.
Obat kortikosteroid tergolong istimewa, banyak jenis penyakit yang dapat disembuhkan. Obat ini digunakan untuk mengobati penyakit asma, bronkiale, alergi makanan, alergi obat, biduran, rhinitis alergi (kelainan hidung), artritis (kelainan sendi), dan penyakit lain karena proses alergi. Sayangnya, bila digunakan dalam waktu yang lama akan berakibat buruk untuk penggunanya.
Obat tersebut, selain dapat menimbulkan tukak lambung, juga dapat mengacaukan kadar gula darah, kemunduran elastisitas kulit, katarak, pertumbuhan bulu-bulu tambahan di luar proporsi, memudahkan seseorang terjangkit infeksi, bengkak di wajah dan kaki, hipertensi, dan kerapuhan tulang (osteoporosis).
7. Perokok
Sedikitnya 25 jenis penyakit timbul karena kebiasaan merokok, antara lain kanker kandung kemih, kanker paru, penyempitan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke, serta kelainan osteoporosis. Efek merugikan atas kepadatan tulang berbanding lurus dengan masa penggunaan dan banyaknya rokok. Kebiasaan merokok satu batang sehari dalam satu bulan dapat mengakibatkan penurunan massa tulang sebesar 0,004 persen.
Belum diketahui pasti bagaimana merokok dapat mengakibatkan osteoporosis. Diduga, zat-zat dalam rokok mencetuskan pemecahan hormon esterogen pada wanita dan testosteron pada laki-laki secara berlebihan. Akibatnya, jumlah hormon dalam tubuh akan menurun. Dengan menurunnya kedua jenis hormon tersebut, pemeliharaan tulang jelas akan terpengaruh.
8. Peminum Kopi Berlebihan
Banyak yang berpendapat bahwa daya tarik minum kopi ada pada cita rasanya, kesan ritual, dan kehangatan yang ditimbulkannya. Namun, sebetulnya daya tarik utama kopi terletak pada kandungan kafein yang tinggi. Sebagai bahan penyegar, kafein dapat menghilangkan rasa kantuk, reaksi gerak lebih cepat, kewaspadaan dan konsentrasi meningkat.
Sayangnya, minuman ini juga membawa dampak yang buruk bagi kesehatan kita, akan terjadi peningkatan kadar kolesterol sebesar 36 persen, penurunan kadar vitamin B6 sebesar 21 persen, dan penurunan kepadatan tulang sebesar 0,0023 persen. Hal itu akan terjadi bila seseorang minum tiga cangkir kopi setiap hari selama dua minggu.
Penurunan kepadatan tulang ini belum diketahui secara pasti, tetapi para ilmuwan menduga peningkatan pembuangan kalsium terjadi melalui pembuangan air seni akibat efek diuretik kafein.
9. Peminum Alkohol
Secara meyakinkan alkohol dapat mengakibatkan kerusakan banyak organ tubuh. Pada otak akan terjadi kerusakan sel-sel saraf sehingga timbul gangguan fungsi berpikir, rasa, dan perilaku. Pada dinding dalam lambung terjadi luka-luka kecil.
Ancaman yang turut membayangi adalah kerapuhan tulang. Kondisi ini bisa terjadi lantaran adanya kegagalan yang sistematis sifatnya dalam pemeliharaan kadar mineral kalsium yang merupakan unsur penting dalam kepadatan tulang.
Adanya luka-luka kecil yang menahun pada lambung akan mengakibatkan perdarahan di lambung. Meskipun kecil bentuk lukanya, karena berlangsung dalam waktu lama, jumlah darah yang keluar menjadi banyak.
Telah kita ketahui bahwa jumlah kalsium dalam darah cukup banyak. Jika banyak darah yang keluar dari tubuh, akan banyak pula jumlah kalsium yang keluar dari tubuh, sehingga pengurangan atau penyerapan kalsium dari tulang semakin besar dan menandakan bahwa tulang semakin rapuh dengan berkurangnya kalsium tersebut. @
Prof. DR.Made Astawan
Dosen Di Departemen Teknologi
Pangan dan Gizi-IPB
Gizi yang Bikin Otak Bugar
KOMPAS.com - Penurunan kinerja otak bisa dialami oleh siapa pun. Bahkan, mereka yang masih berusia 30-an tahun. Untuk bisa berfungsi dengan baik, otak membutuhkan pasokan gizi yang seimbang.
Semua zat gizi itu digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan bahan esensial yang disebut adenosin trifosfat (ATP). Senyawa ini melepaskan energi yang tersimpan untuk membangkitkan neurotransmiter, mendistribusikan protein ke dalam sel dan membantu menyalurkan impuls listrik.
Untuk bekerja otak memerlukan energi. Sumbernya adalah glukosa yang berada dalam darah. Otak juga memerlukan asam amino, serta vitamin asam folat dan mineral.
Asam amino yang diutamakan untuk otak adalah glutamat. Ia berperan sebagai transmiter pada lebih dari setengah bagian saraf terminal di otak. Asam amino dalam jumlah berlimpah terdapat dalam kuning telur, susu segar, hati, dan keju. Juga di ragi, beberapa jenis kacang, kacang kedelai, dan sereal.
Selain asam amino dan vitamin, hormon estrogen juga bermanfaat untuk mendukung kerja otak. Hormon ini mampu menurunkan risiko Alzheimer pada wanita pasca menopause.
Studi di laboratorium menunjukkan tikus yang diberi suplemen magnesium dalam dosis ekstra memiliki daya ingat jangka panjang lebih baik dan punya kemampuan belajar lebih baik dibanding tikus yang tidak diberi magnesium.
"Baik pada tikus muda dan tua, magnesium meningkatkan kekenyalan antara sinaps (sambungan antara neuoron) dan meningkatkan kepadatan sinaps di hippocampus, bagian otak yang berperan dalam daya ingat dan kemampuan belajar," kata Guosong Liu, direktur Center for Learning and Memory di Tsinghua University, Beijing, China.
Magnesium adalah mineral penting yang bisa kita temukan pada sayuran hijau, terutama bayam. Magnesium juga berperan penting dalam pembentukan sistem imun tubuh.
Namun sebelum Anda memborong suplemen magnesium, perlu dicatat pula bahwa penelitian ini masih bersifat awal dan perlu pembuktian lebih lanjut. Selain itu, hasil ujicoba pada hewan tak selalu berdampak sama pada manusia.